Pendidikan seni merupakan suatu sarana untuk meningkatkan
keterampilan seseorang. Dalam hal ini, bisa dikatakan bahwa seni rupa merupakan
suatu alat, bukan merupakan suatu tujuan. Tujuan pendidikan seni bukanlah untuk
membina seseorang untuk menjadi seniman, melainkan meningkatkan kreativitas
seseorang melalui suatu kegiatan menarik. Kegiatan tersebut bisa berupa
permainan, kegiatan berkarya di dalam kelas, dan lain sebagainya. Melalui
kegiatan-kegiatan tersebut, seseorang bisa melatih kreativitasnya secara bebas tanpa
adanya halangan-halangan yang mengganggu. Pendidikan seni juga bisa dikatakan
sebagai alat pendidikan. Hal itu dikarenakan melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam pendidikan seni bisa membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan cipta, rasa dan karsa seseorang.
Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pendidikan seni
antara lain adalah kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok,
dan daya cipta. Misalnya pada pendidikan seni di sekolah dasar bertujuan menciptakan
cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni,
kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan. Selain mengolah
cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni
merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir. Hal tersebut meliputi
ketrampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara
belajar induktif dan deduktif secara seimbang.
Sebagai seorang guru,
haruslah bisa menilai karya anak tidak hanya dari satu sisi. Guru tidak
seharusnya menyalahkan apa yang digambar oleh muridnya karena hal itu merupakan
imajinasi hasil pemikiran mereka. Semua anak tak akan memiliki imajinasi yang
sama. Misalnya jika anak menggambar mobil dengan bentuk tertentu, dan mengisi
orang sebagai pengendaranya, guru sering menyalahkan bentuk yang kurang sesuai
dengan apa yang dipikirkan guru tersebut. Hal tersebut mungkin saja akan dapat
menjadi penghambat perkembangan pikiran anak. Seharusnya guru hanya meluruskan
hal-hal yang sangat kurang sesuai saja namun tetap memberi apresiasi positif. By: Diah Puspithasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar