Minggu, 20 April 2014

PENDIDIKAN SENI



Pendidikan seni merupakan suatu sarana untuk meningkatkan keterampilan seseorang. Dalam hal ini, bisa dikatakan bahwa seni rupa merupakan suatu alat, bukan merupakan suatu tujuan. Tujuan pendidikan seni bukanlah untuk membina seseorang untuk menjadi seniman, melainkan meningkatkan kreativitas seseorang melalui suatu kegiatan menarik. Kegiatan tersebut bisa berupa permainan, kegiatan berkarya di dalam kelas, dan lain sebagainya. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, seseorang bisa melatih kreativitasnya secara bebas tanpa adanya halangan-halangan yang mengganggu. Pendidikan seni juga bisa dikatakan sebagai alat pendidikan. Hal itu dikarenakan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam pendidikan seni bisa membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan cipta, rasa dan karsa seseorang.

Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pendidikan seni antara lain adalah kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta. Misalnya pada pendidikan seni di sekolah dasar bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan. Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir. Hal tersebut meliputi ketrampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.
Sebagai seorang guru, haruslah bisa menilai karya anak tidak hanya dari satu sisi. Guru tidak seharusnya menyalahkan apa yang digambar oleh muridnya karena hal itu merupakan imajinasi hasil pemikiran mereka. Semua anak tak akan memiliki imajinasi yang sama. Misalnya jika anak menggambar mobil dengan bentuk tertentu, dan mengisi orang sebagai pengendaranya, guru sering menyalahkan bentuk yang kurang sesuai dengan apa yang dipikirkan guru tersebut. Hal tersebut mungkin saja akan dapat menjadi penghambat perkembangan pikiran anak. Seharusnya guru hanya meluruskan hal-hal yang sangat kurang sesuai saja namun tetap memberi apresiasi positif. By: Diah Puspithasari

Teknik Air Brush




Ragam Hias Kupu-Kupu

Teknik air brush merupakan sebuah teknik seni rupa yang menggunakan tekanan udara untuk menyemprotkan cat atau pewarna pada bidang kerja. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan teknik air brush bisa kita lihat pada lukisan, gambar yang terdapat pada kendaraan seperti bus, mobil, motor, dan lain-lain. Selain itu teknik air brush juga bisa kita liat pada photo editor application seperti corel draw. Jika mengedit sebuah gambar pada corel draw, dengan mudah kita dapat mengaplikasikan teknik ini pada gambar yang kita inginkan
Selain itu, teknik air brush juga bisa kita jadikan sebagai salah satu bahan ajar kesenian di sekolah dasar. Siswa diajak untuk melukis menggunakan teknik air brush. Disini kita bisa mengganti alat tersebut dengan benda-benda yang ada di sekitar lingkungan siswa. Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam melukis dengan menggunakan teknik air brush di sekolah dasar antara lain:
  1. Sisir bekas
  2. Sikat gigi bekas
  3. Kertas gambar
  4. Pewarna seperti cat air atau pewarna makanan
  5. Berbagai pola seperti daun atau pola lain yang dapat dibentuk sendiri sesuai pola yang diinginkan.
  6. Beban yang digunakan untuk menindih pola agar tidak bergeser dari kertas gambar
Adapun langkah-langkah untuk melukis menggunakan teknik air brush adalah sebagai berikut:
  1. Pertama-tama letakkan pola yang sudah kita persiapakan sebelumnya pada kertas gambar sebagai lukisan yang kita buat.
  2. Kemudian tindih pola tersebut menggunakan beban agar tidak bergeser dari tempat semula.
  3. Kemudian encerkan pewarna dengan air secukupnya.
  4. Setelah itu mulai sapukan pewarna diatas pola menggunakan sikat gigi melalui sisir.
  5. Usahakan agar pewarna tidak sampai jatuh berupa tetesan ke dalam gambar karena yang diperlukan adalah cipratan-cipratan kecil berupa titik-titik dari pewarna.
  6.  Tunggu hingga pewarna kering.
  7. Setelah itu, kita bisa menambahkan pola lain pada kertas gambar sesuai dengan keinginan kita, dan lakukan lagi langkah 4.
  8. Untuk membuat kesan gradasi warna pada pola yang kita buat, sebaiknya gunakan pewarna berupa cat air, karena cat air memiliki sifat tranparansi yang unik sehingga akan tercipta warna yang baru jika dua warna saling tumpang-tindih.
          Adapun kesulitan yang saya temui yaitu pada saat menumpah tindih pola satu dengan satunya, kemudian menggati warna pola yang kita buat agar tetesan cat air tidak jatuh ke kertas yang kita buat. Namun untuk mencapai hasil yang maksimal, saya harus lebih belajar lagi untuk membuat air brush agar menghasilkan kesan yang indah. By: Diah Puspithasari